Kunjungan Irjen Kemenkes RI Ke Embarkasi Haji Lombok dilaksanakan dari tanggal 15 sampai 20 Mei 2024 /1445 H
Adapun tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memantau pelaksanaan kegiatan di asrama embarkasi antara lain, Pemeriksaan akhir Jamaah Haji untuk menetapkan laik dan Tidak laik terbang, Pelayanan Poliklinik, Pembagian Perbekes Jamaah Haji, Pelayanan Katering Jamaah Haji serta sarana asrama untuk menunjang kegiatan Jamaah Haji dengan tag #Pelayanan Ramah Lansia
Dari Hasil kunjungan banyak hal yang menjadi masukkan/ Rekomendasi untuk perbaikan layanan Jamaah Haji antara lain :
Rekomendasi : Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, selaku Kepala Bidang Kesehatan di Embarkasi Haji Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat agar :
- Menyusun SOP terkait pengendalian risiko lingkungan untuk penyelenggaraan Embarkasi Haji
- Melakukan pemeriksaan kesehatan penjamah makanan sesuai ketentuan yang berlaku dan hasilnya sudah ada sebelum pelayanan embarkasi dimulai.
- Melakukan penggunaan pemantauan perlengkapan pelindung (antara lain (celemek, masker dan tutup kepala) dan alas kaki/sepatu tertutup, terbuat dari bahan yang kuat dan tidak licin serta menutup luka tangan (jika ada) dengan penutup tahan air dan kondisi bersih) dan menyampaikan hasil pemantauannya secara tertulis kepada pihak Kementerian Agama / Asrama Haji.
- Melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Agama / Asrama
Haji dengan menyampaikan hasil pemantauan Higiene dan Kesehatan Lingkungan secara tertulis serta menyampaikan permasalahan yang ditemukan rekomendasinya. - Memantau tindak lanjut atas rekomendasi pada pemantauan berikutnya.
Perbekes Jamaah Haji
- Membuat standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan obat dan perbekkes haji di Embarkasi Haji Lombok sejak penerimaan,pendistribusian, hingga pengelolaan pasca selesainya kegiatan embarkasi dan debarkasi haji.
- Berkoordinasi secara tertulis kepada Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Ditjen Kefarmasian dan Alkes Kemenkes RI terkait persiapan proses hibah paket perbekkes haji kepada masyarakat.
Hasil observasi ke dapur penyediaan makanan jemaah calon haji :
- Saluran limbah dapur terlihat keluar ke permukaan tanah di dua titik dekat dengan pintu belakang dapur dimana ada tenda (terpal bikinan pihak catering) untuk menyiapkan bahan makanan dan 4 kompor memasak, dan dekat juga dengan lokasi cuci bahan makanan serta cuci piring / alat catering. Terlihat bak kontrol saluran limbah malah berfungsi sebagai tempat sampah, tidak memiliki penutup, sehingga mungkin dianggap sebagai tempat sampah.
- Kondisi dapur tidak terlalu luas. Dapur dalam Gedung digunakan untuk membuat dan menyiapkan kue (snack untuk jamaah), sedangkan tempat memasak nasi dan lauk pauk berada di halaman dapur dibuat bedeng dengan menggunakan terpal yang tidak seluruhnya tertutup, dinding bagian atasnya terbuka lebar.
- Piring setelah dicuci diletakkan pada rak piring di area terbuka (halaman belakang luar gedung dapur), kurang terjamin kebersihan digunakan.
- Terlihat pegawai catering sedang
menyiapkan snack berupa kue bolu (memasukkan ke dalam plastik per potong), namun sebelum dimasukkan dalam plastik sempat dihinggapi lalat. - Jendela di ruang makan banyak yang terbuka, berpotensi masuknya lalat.
- Seluruh pekerja dapur tidak mengenakan masker saat menyiapkan makanan.
- Tidak seluruh pekerja mengenakan penutup kepala.
- Bahan makanan diletakkan di lantai tanpa alas yang memadai.
- Kondisi minyak untuk memasak (menggoreng) di wajan berwarna hitam.
Alhamdulillah kita dapat masukan, hayuu kita perbaiki kondisi ini dan kita terapkan mulai saat pelaksanaan Debarkasi
Jangan menyerah untuk suatu kebaikan, lapangkan hati dan terus melangkah untuk melayani bangsa (Penulis : dr.Aulianto)