Kloter Penutup Debarkasi LOP 2024

Hallo Semeton Karkes Mataram

Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram kembali kedatangan jamaah haji yang baru saja menyelesaikan rangkaian pelaksanaan ibadah di tanah suci, namun ini adalah Kloter terakhir Debarkasi LOP Yaitu Kloter 13 dengan jumlah jamaah 120, didampingi oleh 5 petugas Dokter, TPHI, TPIHI dan PHD. Rombongan jamaah haji kloter 13 merupakan jamaah terakhir yang dilayani dan menutup rangkaian penyelenggaraan ibadah haji LOP 1445 H di Asrama Haji Embarkasi-Debarkasi Lombok pada 09 Juli 2024.

Fase pemulangan jamaah haji asal Nusa Tenggara Barat dimulai sejak tanggal 22 Juni sampai 09 Juli 2024, seluruh proses berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan rencana. Semua jamaah dalam keadaan sehat dan sudah kembali ke daerah masing-masing.

Dengan tibanya Kloter 13 LOP ini, maka seluruh rangkaian penyelenggaraan ibadah haji musim haji tahun ini telah selesai. Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, dr. Aulianto, berterima kasih kepada seluruh panitia dan semua pihak yang turut menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

Kita tahu bahwa Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu, baik secara finansial maupun fisik. Ibadah ini memiliki makna yang sangat mendalam dalam kehidupan umat Islam, mengajarkan tentang ketaatan, pengorbanan, dan persatuan umat.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Ali ‘Imran ayat 97:

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”

Secara terminologis, haji adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) di Mekah untuk melakukan serangkaian ritual ibadah pada waktu tertentu, yaitu pada bulan Dzulhijjah. Ibadah haji ini diwajibkan bagi setiap muslim sekali seumur hidup, asalkan mereka memenuhi syarat.

Ketika umat Islam dari berbagai tempat telah berkumpul di Makkah, maka akan tercipta hubungan erat dan timbulnya kasih sayang antar satu dan yang lainnya. Orang Indonesia akan mengenal orang Arab, begitu pula sebaliknya. Orang Barat akan mengenal orang Timur, dan sebaliknya. Dengan demikian, akan sangat tampak bahwa mereka bagaikan saudara dari ayah dan ibu yang sama. Dengan ini pula akan tercipta sebuah hubungan yang diikat oleh agama Islam dan tidak akan bisa dipisahkan oleh perbedaan ras, suku, budaya, dan bangsa.

Suasana Pejemputan Tamu Allah yang baru saja menyelesaikan rangkain ibadah haji ditanah suci.

Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi keluarga dan sanak saudara Jemaah Haji yang telah melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait terus berupaya memastikan proses kepulangan Jemaah Haji berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman.

Semoga kita diberikan umur yang panjang agar dapat bertemu kembali di Embarkasi dan Debarkasi LOP, baik sebagai panitia penyelenggara ibadah haji maupun sebagai calon jamaah haji di tahun yang akan datang.

Selamat berkumpul dan bertemu kembali, Jamaah Haji Nusa Tenggara Barat, dengan keluarga. Semoga semua jamaah haji membawa oleh-oleh predikat haji Mabrur.

Salam Sehat Sehat Negeriku

Melangkah lebih cepat melayani bangsa

BKK KELAS I MATARAM

1,331

Kolaborasi Pelayanan Jamaah Haji

Ahlan Wa Sahlan #SemetonBalaiKarkesMataram#

Alhamdulillah telah tiba Kloter VII LOP Asal Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat Pada pukul 05.15 tanggal 01/07/2024 di Bandara Internasional Zaenuddin Abdul Madjid Lombok  Sebanyak 392 Jamaah  Haji

Kedatangan Kloter VII Jemaah Haji asal Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat ini merupakan salah satu rangkaian kepulangan Jemaah Haji Indonesia dari Tanah Suci Mekah. Sesuai dengan rencana, proses kepulangan Jemaah Haji Indonesia tahun 2024 ini akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan, dengan total jumlah Jemaah Haji yang akan kembali ke tanah air mencapai lebih dari 200.000 orang.

Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi keluarga dan sanak saudara Jemaah Haji yang telah melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait terus berupaya memastikan proses kepulangan Jemaah Haji berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman.

Berbagai persiapan, baik di sisi transportasi, akomodasi, maupun layanan kesehatan, telah dilakukan secara matang. Hal ini bertujuan untuk memastikan Jemaah Haji dapat tiba di kampung halaman masing-masing dengan selamat dan dalam kondisi sehat.

Sesuai prosedur karantina kesehatan saat kedatangan, Balai Karantina Kesehatan Kelas I Mataram melakukan berbagai prosedur karantina di pintu masuk, di antaranya pengumuman karantina kesehatan di pesawat, pemeriksaan suhu tubuh, dan rujukan jika diperlukan.

Seluruh proses berjalan lancar. Beberapa jemaah yang menggunakan kursi roda dibantu oleh petugas untuk naik bus yang dilengkapi toilet. Koper jemaah juga dimasukkan ke dalam bagasi bus. Untuk jemaah dengan kondisi khusus, Balai Karantina Kesehatan Mataram dan pemangku kepentingan terkait menyediakan angkutan prioritas yang dilengkapi dengan pendamping, terdiri dari satu dokter dan dua perawat, sebagai bentuk layanan kepada jemaah haji dengan kondisi khusus.

Jemaah haji dengan kondisi khusus yang memerlukan rujukan ke rumah sakit pusat rujukan, Balai Karantina Kesehatan Mataram berkoordinasi terlebih dahulu dengan rumah sakit terkait sebelum rujukan, agar rumah sakit lebih siap menerimanya. Ini merupakan upaya kolaboratif dalam melayani Jemaah Haji.

Masyarakat Indonesia diharapkan dapat memberikan sambutan hangat dan antusias kepada para Jemaah Haji yang kembali. Kehadiran mereka menjadi bukti keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan ibadah haji, sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Selamat Datang Jamaah Haji Selamat berkumpul kembali bersama keluarga Semoga Membawa oleh-oleh Predikat Haji Mabrur. Amiin Ya Rabbal Alamin

Haji Sehat Haji Mabrur

Melangkah Lebih Cepat Melayani Bangsa

Salam Sehat Sehat Negeriku #BKKMataram#

1,442

Proses Debarkasi Haji

Assalamualaikum wr. wb.

Saat ini, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram sedang menyambut kedatangan para jamaah haji yang telah selesai melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Pada tanggal 26 Juni 2024, Balai Karkes Mataram melakukan dokumentasi kegiatan dalam rangka menyambut jamaah Haji Kloter IV LOP. Pada tanggal tersebut, dilakukan pemeriksaan Suhu Tubuh, Pengawasan, Koordinasi, dan Komunikasi dengan TKHI Kloter terkait kondisi kesehatan jamaah.

Pesawat membawa rombongan jamaah Haji tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam). Balai Karkes Mataram dan pemangku kepentingan terkait segera bergerak untuk memastikan kondisi jamaah yang membutuhkan perlakuan khusus atau memiliki masalah kesehatan. Kloter IV asal Kabupaten Lombok Timur berjumlah 393 jamaah. Alhamdulillah, semua jamaah tiba dengan selamat dan dalam keadaan sehat.

Sebelum Debarkasi dimulai, Balai Karkes Mataram melakukan Rapat Koordinasi dengan seluruh Dinas Kesehatan dan Puskesmas se-Kabupaten/Kota Nusa Tenggara Barat melalui aplikasi Zoom. Rapat tersebut membahas terkait Pemantauan, Pengawasan, dan Sosialisasi E-K3JH (Elektronik Kesehatan Jemaah Haji) sebagai pendekatan layanan bagi Petugas Kesehatan dan penyelenggara ibadah haji. Pemantauan dan pengawasan kondisi kesehatan Jamaah Haji pasca pemulangan dilakukan selama 21 hari sejak pulang dari Tanah Suci. Seluruh Puskesmas se-Kabupaten/Kota akan menginput laporan kondisi jamaah melalui E-K3JH.

Ini merupakan bentuk monitoring dan pengawasan Balai Karkes Mataram terhadap jamaah sejak pulang dari Tanah Suci. Kami memastikan jamaah haji dalam keadaan sehat sebelum bertemu dan berkumpul bersama keluarganya. Pengukuran suhu tubuh dilakukan menggunakan Thermal Imager Monitor, yang akan mengeluarkan notifikasi dan alarm jika terdapat jamaah dengan suhu tubuh di atas 38°C.

Alhamdulillah, Kloter IV asal Kabupaten Lombok Timur mendapat apresiasi langsung dari Kepala Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mereka dinilai sebagai kloter dengan jamaah yang sehat-sehat dan bercahaya wajahnya setelah pulang dari Tanah Suci, sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Kemenag dalam sambutannya pada tanggal 26 Juni 2024 di Asrama Haji NTB.

Selamat Kembali bertemu dan berkumpul bersama keluarga semoga Para Jamaah Haji membawa Predikat Haji yang Mabrur !

Salam Sehat,Sehat Negeriku

BKK KELAS I MATARAM

1,484

Wawancara dan Edukasi Jamaah Haji

 

Alhamdulillah, pada tanggal 22 juni 2024 Proses Debarkasi untuk para jamaah  haji dimulai. jemaah dari Kloter I yang berasal dari Kota Mataram kembali ke Tanah Air dengan sejumlah 393, terdiri dari 184 laki-laki dan 209 perempuan. Kami Bersyukur karena semuanya tiba dengan selamat dan dalam keadaan Sehat.

Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, tugas utama kami  adalah  mencegah penyakit dan melindungi kesehatan jamaah haji. kami melaksanakan wawancara serta memberikan edukasi tentang pentingnya minum obat secara rutin dan teratur. dengan cara ini,diharapkan pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dan diterima  dengan mudah oleh jamaah. Kami menyadari betapa pentingnya obat bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan.

Sebagai tindakan pencegahan penyakit Balai Karkes Kelas I Mataram tidak hanya melakukan wawancara dan edukasi kepada jamaah haji tetapi juga melakukan Test Swab Antigen secara Selektif. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya Virus atau bakteri didalam tubuh seseorang,karena  Negara Arab Saudi menjadi tempat berkumpulnya manusia dari berbagai negara. Dan mengingat bahwa jamaah haji asal Indonesia pasti akan berkontak Erat dengan Jamaah dari negara lain, Balai Karkes Mataram mengambil langkah cepat untuk mencegah penyebaran penyakit dengan melakukan Test Swab sejak tanggal 23 juni 2024 .

Selamat Datang Kembali para Jamaah Haji Nusa Tenggara Barat! Semoga anda dapat merasakan kebahagiaan berkumpul kembali bersama keluarga dan membawa predikat Haji yang Mabrur.

Salam Sehat.

BKK KELAS I MATARAM

1,571

Kunjungan Irjen Kemenkes RI Ke Embarkasi Haji Lombok

Kunjungan Irjen Kemenkes RI Ke Embarkasi Haji Lombok dilaksanakan dari tanggal 15 sampai 20 Mei 2024 /1445 H
Adapun tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memantau pelaksanaan kegiatan di asrama embarkasi antara lain, Pemeriksaan akhir Jamaah Haji untuk menetapkan laik dan Tidak laik terbang, Pelayanan Poliklinik, Pembagian Perbekes Jamaah Haji, Pelayanan Katering Jamaah Haji serta sarana asrama untuk menunjang kegiatan Jamaah Haji dengan tag #Pelayanan Ramah Lansia

Dari Hasil kunjungan banyak hal yang menjadi masukkan/ Rekomendasi untuk perbaikan layanan Jamaah Haji antara lain :

Rekomendasi : Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, selaku Kepala Bidang Kesehatan di Embarkasi Haji Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat agar :

  • Menyusun SOP terkait pengendalian risiko lingkungan untuk penyelenggaraan Embarkasi Haji
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan penjamah makanan sesuai ketentuan yang berlaku dan hasilnya sudah ada sebelum pelayanan embarkasi dimulai.
  • Melakukan penggunaan pemantauan perlengkapan pelindung (antara lain (celemek, masker dan tutup kepala) dan alas kaki/sepatu tertutup, terbuat dari bahan yang kuat dan tidak licin serta menutup luka tangan (jika ada) dengan penutup tahan air dan kondisi bersih) dan menyampaikan hasil pemantauannya secara tertulis kepada pihak Kementerian Agama / Asrama Haji.
  • Melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Agama / Asrama
    Haji dengan menyampaikan hasil pemantauan Higiene dan Kesehatan Lingkungan secara tertulis serta menyampaikan permasalahan yang ditemukan rekomendasinya.
  • Memantau tindak lanjut atas rekomendasi pada pemantauan berikutnya.

Perbekes Jamaah Haji

  • Membuat standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan obat dan perbekkes haji di Embarkasi Haji Lombok sejak penerimaan,pendistribusian, hingga pengelolaan pasca selesainya kegiatan embarkasi dan debarkasi haji.
  • Berkoordinasi secara tertulis kepada Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Ditjen Kefarmasian dan Alkes Kemenkes RI terkait persiapan proses hibah paket perbekkes haji kepada masyarakat.

Hasil observasi ke dapur penyediaan makanan jemaah calon haji :

  •  Saluran limbah dapur terlihat keluar ke permukaan tanah di dua titik dekat dengan pintu belakang dapur dimana ada tenda (terpal bikinan pihak catering) untuk menyiapkan bahan makanan dan 4 kompor memasak, dan dekat juga dengan lokasi cuci bahan makanan serta cuci piring / alat catering. Terlihat bak kontrol saluran limbah malah berfungsi sebagai tempat sampah, tidak memiliki penutup, sehingga mungkin dianggap sebagai tempat sampah.
  • Kondisi dapur tidak terlalu luas. Dapur dalam Gedung digunakan untuk membuat dan menyiapkan kue (snack untuk jamaah), sedangkan tempat memasak nasi dan lauk pauk berada di halaman dapur dibuat bedeng dengan menggunakan terpal yang tidak seluruhnya tertutup, dinding bagian atasnya terbuka lebar.
  • Piring setelah dicuci diletakkan pada rak piring di area terbuka (halaman belakang luar gedung dapur), kurang terjamin kebersihan digunakan.
  • Terlihat pegawai catering sedang
    menyiapkan snack berupa kue bolu (memasukkan ke dalam plastik per potong), namun sebelum dimasukkan dalam plastik sempat dihinggapi lalat.
  • Jendela di ruang makan banyak yang terbuka, berpotensi masuknya lalat.
  • Seluruh pekerja dapur tidak mengenakan masker saat menyiapkan makanan.
  • Tidak seluruh pekerja mengenakan penutup kepala.
  • Bahan makanan diletakkan di lantai tanpa alas yang memadai.
  • Kondisi minyak untuk memasak (menggoreng) di wajan berwarna hitam.

Alhamdulillah kita dapat masukan, hayuu kita perbaiki kondisi ini dan kita terapkan mulai saat pelaksanaan Debarkasi
Jangan menyerah untuk suatu kebaikan, lapangkan hati dan terus melangkah untuk melayani bangsa (Penulis : dr.Aulianto)

2,157

EMBARKASI HAJI LOMBOK

Haji adalah rukun islam ke-5 yang ingin dilaksanakan oleh semua umat Islam bagi yang mampu, baik secara finansial untuk biaya perjalanan dan ibadahnya, mampu ilmu dalam pelaksanaan ibadahnya serta mamp dari segi kesehatan untuk melakukan perjalanan ke tanah suci serta melaksankan ibadah baik di Madinah – Mekah – Arafah Musdalifah dan Mina.

Dari segi kesehatan maka jamaah haji sebelum masuk ke asrama embarkasi harus melaksanakan pemeriksaan awal untuk menetapkan status kesehatannya ; istithaah atau tidak. Serta pada saat masuk asrama embarkasi untuk menetapkan laik atau tidak dalam melakukan perjalanan dengan pesawat udara. Hal ini menjadi penting oleh karena JH akan melakukan penerbangan selama 11 jam dan pada ketinggian 8000 kaki, kondisi ini tentunya akan mempengaruhi kesehatan.

Selain pemeriksaan kesehatan JH juga harus melaksanakan karantina di asrama haji selama 24 jam, untuk itu perlu dipastikan sanitasi asrama, sarana asrama yang ramah lansia, lingkungan bebas dari vektor pembawa penyakit seperti lalat, kecoa, nyamuk dan tikus.

Selama di asrama haji dan penerbangan Jamaah akan mendapat makanan, untuk itu harus dipastikan bahwa makanan yang disajikan memenuhi standar gizi, bersih dan tidak terkontaminasi faktor resiko penyakit.

Balai    Kekarantinaan   Kesehatan   Kelas   I Mataram, menjadi event organizer untuk pelaksanaan layanan kesehatan di embarkasi LOP, Mataram.

Kegiatan yang dilaksanakan melibatkan tim Kerja 1 – 5 di internal BKK, serta eksternal menggandeng Dinas Kesehatan Provinsi NTB, RSUD, RS Jiwa serta RS Kota Mataram serta RS Patut Patuh Patju.

Pelaksanaan Kegiatan telah dilakukan Pra Embarkasi seperti ;

  • Pemeriksaan, Pengawasan serta pengendalian lingkungan Asrama haji
  • Pemeriksaan Katering Jamah haji dan katering pesawat
  • Koordinasi dengan Dinkes  Prov NTB untuk mendapatkan data JH melalui Siskohatkes
  • Melakukan pendampingan dalam upaya pemetaan JH per kabupaten yang memiliki masalah kesehatan
  • Membuat media promosi kesehatan baik cetak dan elektronik
  • Melakukan pelatihan kepada tim Gapura yang akan membantu untuk evakuasi JH ke dalam pesawat
  • Membentuk tim Embarkasi LOP ; tahun ini tim internal BKK Mataram juga melibatkan anggotanya dari wilayah kerja agar dapat pengalaman dalam melayani JH
  • Menugaskan tim wilker Pototano dan Kayangan untuk memantau penyebrangan kafilah JH dari pulau Sumbawa. ( Penulis : dr. Aulianto)

  

1,960

Pelayanan Kesehatan Embarkasi Haji Lombok 1445 H

Pelaksanaan embarkasi haji tahun 2024 dimulai pada tanggal 11 Mei 2024 secara serentak. Embarkasi Haji Lombok ( LOP ) akan memberangkatkan jemaah haji kelompok terbang (kloter) sebanyak 13 kloter dengan jumlah jamaah 4.848 jamaah. Pemeriksaan kesehatan tahap III kelompok terbang LOP seluruhnya dilaksanakan di asrama haji Lombok. Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram melaksanakan pemeriksaan kesehatan jemaah tahap III (akhir) untuk menentukan status laik terbang jemaah dan melaksanakan screening akhir jemaah sebelum berangkat ke tanah suci serta melaksanakan upaya pengendalian risiko lingkungan guna mewujudkan kondisi lingkungan asrama haji yang sehat dan bebas dari risiko penularan penyakit. Jumlah petugas yang terlibat sebanyak 60 orang yang berasal dari BKK Kelas I Mataram, Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat, RSU Universitas Mataram dan RSJ Mutiara Sukma Mataram.

Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tahun 2024 menerapkan “One Stop Services” (OSS). Layanan dengan metode OSS adalah mengintegrasikan beberapa layanan yang sebelumnya dilakukan pada beberapa lokasi ruangan/bangunan yang berbeda menjadi layanan pada satu lokasi/ruangan. Pemberian layanan seperti pembagian lembar akomodasi, pembagian gelang identitas, pembagian living cost, pemeriksaan kesehatan tahap III dilakukan pada satu lokasi yang sama yaitu di aula penerimaan. Metode ini sangat efisien karena dapat mengurangi waktu layanan dan risiko kelelahan bagi jemaah, sehingga jemaah mempunyai waktu istirahat yang cukup selama berada di asrama haji. Selain itu pada saat penerimaan jemaah di aula penerimaan tidak ada lagi acara seremonial penerimaan. Jemaah ketika tiba di aula, langsung diberikan layanan umum, pembagian living cost dan pemeriksaan kesehatan. Demikian halnya pada saat pemberangkatan, rangkaian acara seremonial dipangkas dan prioritas layanan pada jemaah haji lansia sejalan dengan tagline penyelenggaraan haji tahun ini ”haji ramah lansia”.

Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan oleh Tim Kesehatan embarkasi pada prinsipnya bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan pelindungan bagi jemaah haji  sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat dan mewujudkan kemandirian serta ketahanan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang diberikan tidak hanya yang bersifat umum saja tetapi juga terkait dengan kesehatan sehingga penyelenggaraan kesehatan haji merupakan kesatuan pembinaan, pelayanan dan perlindungan mulai dari tanah air, selama di Arab Saudi dan setelah kembali ke tanah air.

 

 

2,475

Rapat Koordinasi Persiapan Haji Embarkasi Lombok Bidang Kesehatan Tahun 1445 H

Ibadah haji merupakan syariat yang diturunkan Allah SWT kepada hamba-Nya. Ibadah Haji ialah rukun Islam yang difardhukan kepada setiap muslim yang memiliki kemampuan untuk menunaikannya baik secara fisik maupun materi.
Secara bahasa, haji berasal dari kata al-Hajj yang artinya “menyengaja sesuatu”. Sedangkan, menurut syaraknya, haji berarti menyengaja mengunjungi Baitullah di Mekah untuk melaksanakan rangkaian ibadah yang telah diatur ketentuan dan tata caranya dalam syariat Islam.

Dalam rangka persiapan pelayanan kepada jamaah haji embarkasi lombok, Balai Kekarantinaan Kesehatan kelas I Mataram mengadakan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan embarkasi haji bidang kesehatan yang dilaksankan pada tanggal 30 April 2024 bertempat di ruang lumbung asrama haji lombok.

Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram menyelenggarakan Rapat Koordinasi Persiapan Embarkasi LOP Provinsi NTB bertujuan untuk mematangkan persiapan pelayanan Embarkasi LOP 1445 H untuk masing-masing bidang pelayanan serta mengevaluasi kembali tentang Embarkasi LOP 1444 H sebagai bahan perbaikan pelayanan tahun ini.

Rapat Koordinasi dihadiri oleh Dinas Provinsi NTB, RSUP, RSJ Mutiara Sukma, Angkasa Pura, imigrasi, beacukai , DAMRI, ACS dan beberapa lintas sektor yang terkait langsung dalam penyelenggaraan haji.

Hasil dari Rapat Koordinasi Haji antara lain:
1. Setiap bidang pelayanan dan instansi yang terlibat dalam Embarkasi LOP 1445 H sudah siap untuk melayani tamu Allah
2. RSUD Provinsi NTB, RSJ. Mutiara Sukma, RS. Tripat dan RS. Mandalika Yang menjadi pusat rujukan untuk setiap calon jamaah juga sudah siap untuk menerima rujukan. Kesiapan baik dari SDM sampai dengan alat dan ruangan yang akan digunakan sebagai tempat rujukan.

Semoga semua niat baik dalam memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh calon jamaah haji dapat terlaksana tanpa hambatan.

2,907