Berbahayakah Terkena Sinar Matahari Yang Berlebihan Untuk Kesehatan

Sinar matahari atau ultraviolet (UV) menjadi bahan alami yang mampu mencukupi asupan vitamin D tubuh. Salah satu manfaatnya yaitu membantu proses pembentukan tulang pada anak. Pada orang dewasa, paparan sinar UV efektif membantu melindungi tulang tetap sehat dan kuat seiring dengan bertambahnya usia. Manfaat lainnya yaitu menjaga kepadatan tulang guna mencegah osteoporosis.

Meski bermanfaat, paparan sinar matahari berlebih juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Dampak panas yang dirasakan oleh tubuh tidak hanya sebatas rasa tidak nyaman namun juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan kita. Berikut adalah beberapa dampak cuaca panas terhadap kesehatan yang perlu diperhatikan.

Dampak Kesehatan dari Terkena Sinar Matahari yang Berlebihan

paparan sinar matahari berlebihan dapat merusak serat kolagen dan elastin (lapisan dermis) pada kulit. Kondisi ini bisa berujung pada beberapa efek samping berikut:

  1. Kerusakan kulit

Kulit bisa terbakar atau mengalami sunburn apabila terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari, biasanya ketika berjemur hingga lebih dari 15–30 menit. Warna kulit saat terbakar akan tampak kemerahan, bahkan kecoklatan. Tak hanya itu, kulit jadi terasa perih saat tersentuh.

  1. Risiko kanker kulit

Kanker kulit disebabkan oleh perubahan (mutasi) genetik pada sel kulit. Penyebab perubahan itu sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi diduga akibat paparan sinar matahari yang berlebihan.

Sinar ultraviolet dari matahari dapat merusak kulit dan memicu pertumbuhan yang tidak normal pada sel kulit. Kondisi ini berpotensi berkembang menjadi kanker.

  1. Penuaan dini kulit

Tak hanya membakar kulit, kebiasaan terlalu sering berjemur di bawah sinar matahari juga dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini pada kulit. Sinar matahari bisa menembus langsung ke lapisan tengah kulit (dermis) yang menyebabkan sel elastin dalam kulit menumpuk secara abnormal. Ketika jumlah sel elastin telah cukup banyak, enzim akan memecah kolagen serta elastin kulit, yang kemudian muncul perubahan pada struktur kulit.  Hal ini bisa membuat kulit tampak kering dan kusam, serta muncul keriput dan bintik atau noda kehitaman.

  1. Heat exhaustion

Heat exhaustion adalah kelelahan yang muncul setelah tubuh terkena suhu tinggi. Kondisi ini sering terjadi bersamaan dengan dehidrasi. Terdapat dua jenis heat exhaustion, yakni kelelahan akibat kehilangan air dan kehilangan garam. Walau heat exhaustion tidak seserius heat stroke, kondisi ini tidak dapat Anda anggap ringan.

Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini mungkin berkembang jadi heat stroke yang dapat merusak otak dan organ vital, bahkan menyebabkan kematian. Heat exhaustion sangat umum ditemui dan dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun.

  1. Heat stroke

Dampak terburuk dari paparan sinar matahari yang berlebihan adalah terkena heatstroke. Heatstroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika suhu tubuh meningkat hingga 40°C atau lebih tinggi biasanya disertai dehidrasi. Heatstroke dapat terjadi ketika seseorang terkena paparan suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuhnya, misalnya saat cuaca sangat panas yang bisa terjadi sebagai salah satu efek dari global warming. Kondisi ini dapat dialami siapa saja, tetapi risiko bayi dan lansia mengalami heatstroke cenderung lebih tinggi.

Gejala heat stroke yang paling utama adalah ketika suhu inti tubuh mencapai lebih dari 40°C. Pingsan setelah terkena panas berlebihan juga menjadi ciri-ciri heat stroke. Gejala lainnya seperti  kulit kemerahan, panas dan kering, kepala pusing, mual, detak jantung cepat, kejang, bahkan koma. Heatstroke merupakan kondisi medis yang serius dan memerlukan penanganan segera agar tidak berdampak buruk pada organ tubuh.

Bagaimana Cara Menghindari Dampak Buruk Dari Terkena Sinar Matahari yang Berlebihan?

Meskipun terkena sinar matahari dengan kuantitas tertentu dapat membantu tubuh mendapatkan vitamin D yang dibutuhkan, terkena sinar matahari yang berlebihan dapat berbahaya. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari dampak buruk dari sinar matahari yang berlebihan.

  • Lindungi kulit dari paparan langsung sinar matahari

Selalu gunakan sunscreen saat beraktivitas di luar ruangan. Sunscreen dengan kandungan SPF 30 atau lebih sangat disarankan. Selain itu gunakan kacamata, topi dengan tepi yang lebar atau gunakan payung.

  • Hindari aktivitas di luar ruangan pada puncak siang hari Pada puncak siang hari, sinar matahari terik dan suhu udara sangat tinggi. Hindari aktivitas di luar ruangan pada pukul 10 pagi hingga 3 sore.
  • Kenakan pakaian yang sesuai

Kenakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan saat beraktivitas di luar ruangan. Hindari penggunaan pakaian berwarna gelap dan ketat.

  • Tetap terhidrasi Minum cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Jangan tunggu merasa haus baru minum, tetapi minum secara teratur.

Kesimpulan

Cuaca panas dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita dan setiap orang berisiko mengalami efek sinar matahari semakin lama berada di bawah sinar matahari dan semakin tinggi intensitas paparannya. Risiko yang bisa terjadi, seperti kulit terbakar, heatstroke, dan meningkatkan risiko kanker kulit. Selalu hindari paparan sinar matahari berlebihan. Jika harus beraktivitas di luar ruangan, gunakan krim tabir surya, baju berlengan panjang, atau topi untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari dan tetap terhidrasi untuk mencegah dampak buruk dari terkena sinar matahari yang berlebihan. Jangan lupa selalu menjaga kesehatan dan keamanan diri saat beraktivitas di luar ruangan.

4,354

Share :

INFORMASI POPULER