Pererat Sinergi melalui halal bi halal

Mataram,  – BKK Mataram melakukan kunjungan kerja yang dirangkaikan dengan acara halal bi halal ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB,Bapelkes Mataram dan UPT Asrama Haji Provinsi NTB pada [Rabu, 9 April 2025]. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi pasca Hari Raya Idul Fitri sekaligus meningkatkan sinergi antar instansi dalam upaya peningkatan pelayanan di bidang kesehatan.

Rombongan dari BKK Mataram dipimpin langsung oleh [dr. Aulianto selaku Kepala BKK Mataram] dan disambut hangat oleh Kepala ,beserta jajaran stafnya. Acara yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan ini diawali dengan saling bersalaman dan bermaaf-maafan sebagai tradisi halal bi halal.

Dalam sambutannya, [dr. Aulianto Kepala BKK Mataram] menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan wujud komitmen BKK Mataram untuk terus menjalin komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan seluruh Instansi terkait termasuk Dinas Kesehatan  Bapelkes Mataram dan UPT Asrama Haji Provinsi NTB yang memiliki peran krusial dalam melayani masyarakat.

“Kami menyadari bahwa pelayanan yang optimal kepada masyarakat membutuhkan sinergi yang kuat antar berbagai pihak. Melalui kunjungan ini, kami berharap dapat lebih memahami tantangan, serta bersama-sama mencari solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya di bidang kesehatan,” ujar [dr. Aulianto].

Dinas Kesehatan Provinsi NTB,Bapelkes Mataram dan UPT Asrama haji  menyambut baik kunjungan dan inisiatif dari BKK Mataram. Mereka menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan yang selama ini telah diberikan.

“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dari BKK Mataram. Halal bi halal ini menjadi momentum yang baik untuk mempererat hubungan personal dan profesional antar instansi. Kami berharap sinergi yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan demi memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat,”

Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut juga dilakukan diskusi mengenai berbagai hal terkait dengan persiapan pelayanan embarkasi dan debarkasi haji tahun 2025, termasuk cek kesehatan gratis (CKG) dan sepakat untuk terus berkoordinasi dan mencari solusi bersama untuk mengatasi berbagai kendala yang ada.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan ramah tamah, semakin mempererat keakraban. Diharapkan, kunjungan kerja yang dirangkaikan dengan halal bi halal ini dapat menjadi langkah positif dalam meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar instansi.

[Humas BKK Mataram]

Halal bi Halal BKK Mataram

BKK Mataram – Suasana hangat dan penuh keakraban dalam acara Halal bi halal yang diselenggarakan pasca libur panjang Hari Raya Idul fitri 1446 Hijriah. Tradisi silaturahmi dan saling memaafkan ini menjadi agenda rutin tahunan yang dinanti-nantikan oleh pegawai BKK Mataram (08/04/2025)

BKK Mataram, acara Halal bi halal digelar di ruang loby dengan dihadiri oleh seluruh Pegawai BKK Mataram. Acara dimulai dengan sambutan dari [dr. Aulianto selaku Kepala BKK Matarm] yang menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idulfitri mohon maaf lahir dan batin serta menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan semangat kebersamaan di lingkungan kerja.

“Momen Halal bi halal ini adalah kesempatan yang baik bagi kita semua untuk saling memaafkan atas segala khilaf dan salah yang mungkin terjadi selama kita bekerja bersama,” ujar [dr. Aulianto Kepala BKK Mataram] dalam sambutannya. “Dengan hati yang bersih, kita dapat kembali bekerja dengan semangat baru dan meningkatkan produktiitas kinerja.”

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi bersalam-salaman dan saling bermaafan antar pegawai, menciptakan suasana kekeluargaan yang erat. Tak ketinggalan, hidangan khas Lebaran seperti jajanan khas lombok yaitu jaje tujak poteng, rempeyek, dan berbagai kue  disajikan, menambah kehangatan acara.

[Bapak H. Suparlan selaku Katimker 1 ] mengungkapkan kegembiraannya mengikuti acara Halal bi halal ini. “Setelah libur Lebaran, acara ini menjadi ajang yang pas untuk kembali bertemu dengan rekan-rekan kerja dalam suasana yang santai dan penuh kekeluargaan. Saling memaafkan juga membuat hati menjadi lebih lega dan siap untuk kembali fokus bekerja,serta kita memulai semuanya dari nol” katanya.

Tradisi Halal bi halal di lingkungan BKK Mataram tidak hanya mempererat tali silaturahmi antar Pegawai, tetapi juga diyakini dapat meningkatkan motivasi kerja, menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif, dan pada akhirnya berkontribusi secara keseluruhan. Semangat kebersamaan dan saling memaafkan yang terjalin diharapkan dapat terus dipertahankan dalam aktivitas kerja sehari-hari.

BKK Mataram tak lupa juga memperkuat Silaturahmi dengan Wilayah Kerja Melalui Halal bi halal Daring- menggelar acara Halal Bihalal secara daring melalui platform Zoom harian untuk mempererat tali silaturahmi dengan seluruh wilayah kerjanya.

Meskipun terpisah oleh jarak, semangat kebersamaan dan kekeluargaan tetap terasa hangat dalam pertemuan virtual tersebut. Kepala BKK Mataram, dalam sambutannya, menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul fitri 1446 Hijriah serta menekankan pentingnya menjaga komunikasi dan kolaborasi yang efektif, terutama dalam era digital seperti saat ini.

“Meskipun kita tidak dapat bertatap muka secara langsung, platform digital seperti Zoom ini memungkinkan kita untuk tetap menjalin silaturahmi dan saling bermaaf-maafan,” ujar [dr. Aulianto Kepala BKK Mataram]. “Semangat Halal bi halal ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan koordinasi antar unit kerja dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan pengguna jasa pelabuhan/bandara.”

Kasubbag Adum, [Ibu Wahida], turut menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen BKK Mataram untuk terus membangun komunikasi yang baik dengan seluruh jajaran, tanpa terkecuali wilayah kerja yang mungkin berada di lokasi yang berbeda. Beliau juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kinerja seluruh tim kerja selama ini.

Acara Halal bi halal daring ini diisi dengan sesi saling bermaaf-maafan secara virtual, di mana para Katimker dan perwakilan wilayah kerja menyampaikan ucapan maaf dan harapan untuk kerjasama yang lebih baik di masa mendatang. Diskusi interaktif juga sempat terjalin, membahas berbagai isu terkait kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia serta posko kesehatan puncak arus balik lebaran.

Para Katimker menyambut baik inisiatif Halal bi halal daring ini. Mereka menilai bahwa kegiatan ini efektif dalam menjaga komunikasi dan mempererat hubungan kerja, meskipun dilakukan secara virtual. “Ini adalah cara yang baik untuk tetap terhubung dengan rekan-rekan di wilayah kerja lain. Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,” ungkap salah satu Katimker.

Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i dalam acara Halal Bihalal ini. Semoga silaturahmi ini membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua.

BKK Mataram

Melangkah Cepat Melayani Bangsa

3 Cara Mudah Daftar & Dapatkan Tiket Cek Kesehatan Gratis!

Mau cek kesehatan GRATIS tapi bingung gimana caranya? Gampang banget! Yuk, daftar dan dapatkan tiketnya di :

 

1️⃣ Lewat aplikasi SATUSEHAT Mobile 📲

2️⃣ Melalui WhatsApp Chatbot Kemenkes 0811 10 500 567 🤳🏼

3️⃣ Datang dan daftar langsung di Puskesmas 📍

 

Yuk jangan sampai ketinggalan, buruan daftar dan ajak keluarga serta temanmu! 💙💪

Jadikan Cek Kesehatan Gratis sebagai hadiah terbaik ulang tahunmu! 

 

#CekKesehatanGratis #Kadoulangtahun

Workshop Manajemen dan Analisis Data SKDR BALI – NTB

Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes RI mengadakan pertemuan Workshop Manajemen dan Analisis Data SKDR bagi petugas Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota dan UPT Bidang Kekarantinaan kesehatan kegiatan ini di adakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat tepatnya Hotel Aruna Senggigi Resort & Convention mulai dari tanggal 3 s/d 7 Maret 2025

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Tim Kerja Bidang Surveilans dan Karantina Kesehatan ,Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat ,Petugas Surveilans dan Petugas Program Potensial KLB / Wabah Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali dan NTB

dr. Aulianto selaku Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram  dalam sambutannya mengucapkan selamat datang ke pada Direktur SKK, Tim Kerja Surveilans. bahwa Tim Kerja Surveilans adalah orang-orang penting terkait dengan faktor risiko kejadian kesakitan pada suatu wilayah, sebagaimana surveilans ini mempunyai peran untuk memantau kondisi kesehatan, faktor risiko yang bisa mempengaruhi kesehatan serta kemungkinan terjadinya peningkatan kasus yang mengakibatkan KLB, Wabah dan Krisis, kemudian tugas dari surveilans itu adalah mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan memanfaatkan data tersebut yang kemudian hasil dari pengumpulan, pengolahan serta analisa data menjadi laporan kepada pemegang program sehingga nanti teman-teman surveilans bisa memberikan advice ungkap kepala balai ( dr. Aulianto )

 

Dalam kesempatan yang sama Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan ( SKK ) Dr. Sumarjaya, SKM, MM, MFP, C.F.A., Surveilans itu penting untuk memanfaatkan data SKDR dalam kewaspadaan dini oleh unit pemegang program penyakit berpotensi KLB, Proses manajemen dan analisis data harus di lakukan dengan cermat sehingga hasilnya nanti mampu membantu petugas kesehatan untuk merancang strategi pencegahan, pemantauan keberhasilan program dan membantu dalam pengambilan keputusan.

Harapan dengan adanya pertemuan ini adalah terbangunnya system surveilans pada suatu wilayah, adanya komunikasi suveilans wilayah dan terbangunnya jejaring surveilans suatu wilayah antara Provinsi Bali dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan semoga dengan adanya kegiatan ini  bisa meningkatkan kepedulian terhadap kegiatan surveilans.

Salam Sehat

BKK Mataram

Melangkah Cepat Melayani Bangsa

BKK Kelas I Mataram Menerapkan e-ICV !

hallo semeton

Mulai hari ini Balai Karkes Mataram sudah menggunakan e-ICV dan Penerapan e-ICV ini akan dilakukan oleh seluruh faskes binaan, pemberlakuan e-ICV bagi seluruh pengguna jasa atau pelaku perjalanan yang akan mendapatkan layanan Vaksinasi Internasional wajib mengunduh Aplikasi Satu Sehat Mobile   ( 17-02-2025 )

Berdasarkan Surat Edaran SR.02.04/C/173/2025 Kementerian Kesehatan  Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit mengenai penerapan electronic Certificate of Vaccination or Prophylaxis (eICV) atau Sertifikat Vaksinasi Internasional  atau Profilaksis secara Eletronik dan sehubungan dengan Nota Diplomatik  oleh Pemerintah Kerajaan Arab saudi melalui Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta nomo 211 – 3486 tanggal 22  januari 2025

BKK Kelas I Mataram

Melangkah Cepat Melayani Bangsa

Sosialisasi Bantuan Hidup Dasar ( BHD )

 

Hallo Healthy……..

Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional , PT. Pelindo III Cabang Bima bekerja sama dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram Wilayah Kerja  Bima mengadakan acara Donor Darah  serta Sosialisasi  Bantuan Hidup Dasar ( BHD ) dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan ( P3K ) pada tanggal 5-6 Februari 2025  di Aula Kantor Pelindo.

Acara ini turut di hadiri oleh pegawai pelindo ,KSOP Kelas IV Bima, stasiun karantina kelas I sumbawa wilker pelabuhan bima dan stakeholder terkait

Simulasi Giat P3K dan BHD adalah program setiap tahun BKK Kelas I Mataram yang dirancang untuk merefresh tentang cara memberikan pertolongan pertama dan perawatan kesehatan dasar dalam situasi darurat. kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam merespons keadaan darurat medis secara efektif dan memberikan perawatan segera kepada mereka yang membutuhkan. Dengan mensimulasikan berbagai skenario dan mempraktikkan teknik-teknik langsung, kita berharap akan dapat lebih memperoleh kepercayaan diri dalam kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama dan menangani masalah kesehatan secara tepat waktu dan efisien.

 

Secara keseluruhan, Simulasi Giat P3K dan BHD adalah kegiatan yang penting yang tidak hanya mengajarkan kita bagaimana menangani situasi darurat tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab dan kesiapan. Melalui sosialisasi ini, kita semua dapat belajar bagaimana menilai cedera, melakukan CPR, dan menstabilkan pasien sebelum bantuan tiba. Dengan berpartisipasi dalam simulasi dan latihan praktis,kita dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mereka dan memperbaiki respons keseluruhan mereka terhadap keadaan darurat medis. Pada akhirnya, kegiatan sosialisasi pelatihan ini berfungsi sebagai alat yang berharga dalam mempromosikan komunitas yang lebih aman dan lebih sehat.  sosialisasi BHD tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk merespons secara efektif dalam situasi darurat tetapi juga mengembangkan kepercayaan diri untuk bertindak cepat dan tegas ketika menghadapi krisis. Pengalaman praktis yang diberikan dalam program ini memungkinkan individu untuk berlatih dan menyempurnakan kemampuan mereka dalam lingkungan yang terkendali, memastikan kita siap menghadapi keadaan darurat nyata dengan tenang dan kompeten. Akibatnya, kita yang memiliki  yang dilatih dalam BHD lebih siap untuk menangani insiden medis yang tidak terduga.

Selain keterampilan praktis yang diperoleh melalui sosialisasi BHD ini, melakukan simulasi sangat penting untuk memastikan bahwa peserta dapat menerapkan pengetahuan mereka secara efektif dalam skenario kehidupan nyata. Simulasi memungkinkan kita merasakan tekanan dan urgensi dalam merespons keadaan darurat, membantu mereka mengembangkan kepercayaan diri dan ketenangan yang diperlukan untuk bertindak tegas dalam situasi yang penuh stres. Dengan mereplikasi skenario yang realistis, peserta dapat melatih keterampilan dalam lingkungan yang terkontrol, menerima umpan balik dan bimbingan dari instruktur untuk meningkatkan kinerja. Pendekatan praktis ini tidak hanya memperkuat pentingnya berpikir cepat dan komunikasi yang efektif selama keadaan darurat, tetapi juga mendorong rasa kerja sama dan kolaborasi. Sebagai hasilnya, melaksanakan simulasi respons darurat memainkan peran penting dalam mempersiapkan kita untuk menangani krisis tak terduga dengan keterampilan dan profesionalisme.

dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap pentingnya penerapan K3 diberbagai sektor khususnya ditempat kerja.

Salam Sehat

BKK Kelas I Mataram

Melangkah Cepat Melayani Bangsa

 

Apel pagi Balai Karkes Mataram

Apel pagi setiap hari Senin adalah tradisi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram. Setiap senin, para Pegawai berkumpul  pada jam 07.00 pagi untuk menghadiri apel pagi yang dipimpin oleh Kepala Balai. Tujuan dari apel pagi ini adalah untuk menyampaikan informasi terbaru, memberikan penghargaan kepada Pegawai yang berprestasi, dan memotivasi seluruh tim kerja untuk bekerja lebih baik. Selain itu, apel pagi juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antar Pegawai dan menciptakan suasana kerja yang positif. Dengan adanya apel pagi setiap hari Senin, Pekerjaan lebih terorganisir dan terinformasi tentang perkembangan . Acara ini juga menjadi kesempatan untuk berbagi ide dan pengalaman dengan rekan kerja lainnya. Semangat dan energi yang diberikan dalam apel pagi ini membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja . Selain itu, kehadiran dan partisipasi aktif dalam apel pagi juga menunjukkan komitmen kami terhadap BKK Kelas Mataram dan tim kerja ( 03/02.2025 )

  

Dengan suasana yang hangat dan penuh semangat di setiap apel pagi, semua merasa lebih terhubung satu sama lain dan lebih termotivasi untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama. Setiap minggu, Balaikarkes tidak hanya mendiskusikan tugas-tugas yang harus diselesaikan, tetapi juga berbagi tips dan trik untuk meningkatkan efisiensi kerja. Dengan demikian, apel pagi bukan hanya menjadi rutinitas harian, tetapi juga menjadi momen berharga untuk memperkuat kolaborasi dan kerjasama di antara Timja.

Pada Kesempatan tersebut Kepala Balai dalam amanatnya menyampaikan salah satu nilai berakhlak yaitu Akuntabel yang didalamnya ada nilai “disiplin”

“ Kedisiplinan adalah kunci untuk mencapai suatu target “  ( dr. Aulianto )

Kedisiplinan merupakan suatu sikap atau prilaku yang menunjukkan kesadaran dan kemampuan untuk mengikuti aturan, norma, dan standar yang telah ditetapkan. Kedisiplinan juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan melakukan Tindakan yang tepat dan benar.

BKK Kelas I Mataram

Melangkah Cepat Melayani Bangsa

Mengenal Sejarah dan Penanganan Wabah Pes di Indonesia Melalui Pendekatan Sanitasi

Dalam momen peringatan Hari Karantina Kesehatan Nasional ke 63 pada 18 Januari 2025 lalu, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram mengajak masyarakat untuk merefleksi kembali tentang sejarah terjadinya pandemi atau wabah di Indonesia yang tidak kalah mematikan dari Covid 19 yaitu wabah Pes. Pes merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh kutu atau pinjal Xenopsyiella cheopis dan ditularkan melalui gigitan tikus yang terinfeksi. Pes juga termasuk dalam penyakit karantina internasional dan dikategorikan dalam International Health Regulation (IHR) sebagai penyakit yang dapat terulang kembali (re emerging) serta berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

Catatan sejarah menunjukkan bahwa wabah penyakit pes atau yang dikenal dengan sebutan Black Death, pertama kali muncul di Indonesia tahun 1910 melalui aktivitas perdagangan internasional terutama dari kapal-kapal yang secara tidak sengaja membawa tikus yang terinfeksi. Wabah pes pertama kali terdeteksi di Pelabuhan Surabaya yaitu dari kapal kargo yang mengangkut beras dari Burma (Myanmar). Namun kasus pertama pes justru ditemukan di  Desa Turen Kabupaten Malang dengan 17 orang korban meninggal setelah terinfeksi (Maurits Bastiaan,2022). Penyakit ini menyebar dengan cepat hampir di seluruh pelosok Jawa Timur bahkan hingga mencapai Jawa Barat, karena buruknya sanitasi dan tingginya populasi tikus di kawasan pemukiman. Mengutip tulisan  Martina Safitry dalam Jurnal Sejarah berjudul Kisah Karantina Paris of the East: Wabah Pes di Malang 1910-1916, “ketika tikus yang terjangkiti pes mati, maka kutu atau pinjal bisa berpindah ke manusia atau binatang lain dan menggigit mereka. Melalui gigitan itulah, bakteri pes berpindah dari kutu tikus ke manusia”. Pada awal terjangkit, seseorang akan mengalami demam, sakit kepala, dan bengkak atau bisul pada kelenjar getah bening yang biasanya terdapat di ketiak, selangkangan atau belakang telinga. Penyakit ini dapat mematikan manusia dalam hitungan dua sampai tiga hari saja (Martina Safitry).

Beberapa upaya penanganan dilakukan oleh pemerintah kolonial pada saat itu yaitu dengan menerapkan karantina ketat di wilayah yang terkena wabah, desinfeksi atau penyemprotan desinfektan di rumah-rumah penduduk, edukasi kesehatan melalui kampanye kesehatan tetang kebersihan dan pencegahan penyakit, pembangunan infrastuktur, peningkatan kompetensi tenaga medis serta vaksinasi. Selain upaya-upaya tersebut, pemerintah juga melakukan Langkah-langkah sanitasi

 A. langkah-langkah sanitasi, diantaranya :

  1. Pembersihan lingkungan perumahan dan pasar tradisional
  2. Penyemprotan desinfektan di rumah penduduk dan barang-barang rumah tangga
  3. Pengelolaan sampah dan limbah secara tertib dan perbaikan drainase
  4. Pemberantasan tikus melalui kegiatan kampanye tangkap tikus dan pemasangan perangkap tikus
  5. Edukasi sanitasi kepada masyarakat melalui kampanye tentang kebersihan dan larangan menyimpan makanan secara terbuka
  6. Pembangunan infrastruktur sanitasi meliputi penyediaan fasilitas sanitasi umum dan perbaikan sistim distribusi air

Langkah-langkah penanganan sanitasi ini terbukti efektif dalam mengurangi penyebaran wabah pes di Jawa pada saat itu. Namun, penerapan kebijakan ini tidak merata, terutama di pedesaan dengan keterbatasan akses terhadap fasilitas sanitasi dan air bersih. Resistensi dari masyarakat lokal terhadap kebijakan kolonial yang dianggap memaksa juga menjadi tantangan. Efektivitas sanitasi dalam menangani wabah pes di Jawa pada saat itu, bergantung pada sejauh mana langkah-langkah sanitasi diterapkan dan diterima oleh masyarakat.

Wabah pes di Jawa mulai mereda pada tahun 1916 setelah upaya pengendalian yang intensif. Sayangnya setelah wabah mereda, banyak langkah sanitasi tidak dilanjutkan, terutama di daerah pedesaan,sehingga risiko munculnya wabah baru tetap ada. Perbaikan sanitasi di perkotaan menjadi lebih permanen, tetapi di pedesaan langkah-langkah tersebut hanya bersifat sementara.

Pengalaman dalam penanganan wabah pes pada masa kolonial tersebut dapat menjadi pelajaran penting dalam manajemen wabah saat ini dan di masa depan, terutama dalam membangun sistem kesehatan masyarakat dan penanganan sanitasi.. Sanitasi menjadi salah satu fokus utama dalam penanganan wabah pes dan harus disadari bahwa kondisi lingkungan yang buruk dan kebersihan yang rendah, menjadi salah satu faktor utama penyebaran penyakit pes.

B. Penanganan wabah dengan pendekatan sanitasi harus memperhatikan 3 hal berikut :

  1. Sanitasi harus bersifat menyeluruh artinya langkah sanitasi tidak hanya berfokus pada wilayah perkotaan tetapi juga mencakup wilayah pedesaan.
  2. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan melalui edukasi dan pendekatan yang lebih humanis agar kebijakan terkait sanitasi dapat diterima oleh masyarakat.
  3. Pembangunan infrastruktur sanitasi yang berkelanjutan yaitu dengan investasi dalam sistem sanitasi yang lebih baik, seperti drainase, pengelolaan sampah, dan akses air bersih, sangat penting untuk mencegah wabah di masa depan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sanitasi merupakan elemen penting dalam penanganan wabah pes maupun penyakit yang ditularkan melalui media lingkungan lainnya dimana efektivitasnya sangat bergantung pada penerapan secara konsisten, inklusif, dan berkelanjutan

Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram terus berupaya untuk melakukan langkah-langkah preventif yang tepat dengan melakukan pencegahan pes di wilayah pelabuhan dan bandara,pencegahan dilakukan dengan pengawasan populasi tikus melalui pemasangan perangkap tikus,pengawasan sanitasi lingkungan mulai dari pengawasan TPP ,TFU,Pengelolaan sampah dan limbah serta penyediaan air minum/bersih pada wilayah-wilayah kerja balai karkes mataram

BKK Mataram Melangkah Cepat Melayani Bangsa

jangan lupakan sejarah

Ketika Jawa di landa wabah

https://youtu.be/OnNMwuOXV7A?si=1E-2SRdYlPL9CrUK